Akad : Momen Sakral yang diharapkan semua orang 


Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku
Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Tapi ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya
Dan bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Membuat kau bersedih
Bila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam teriknya hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat nanti senja tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudikah kau temani diriku
Dan bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih
Bila nanti saatnya t’lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam teriknya hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat nerpisah tlah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi istriku
( Payung Teduh_Akad)

Haha, sekilas mendengarkan liriknya di radio seakan mewakili setiap orang dalam proses menuju ijabsah. Bagaimana tidak, liriknya agak nyeleneh dan bikin baper Habis hehe.

Simulasi dari deskripsi sederhana bernama cinta, namun prosesnya luar biasa sekali. Bagaimana tidak, proses penjemputan, pencarian hingga assessment yang berbeda di tiap individunya, goalnya Memulai hidup baru atau mencari orang baru * maksudnya jadi nikah atau cari calon baru.

Secara bahasa, akad adalah

akad n janji; perjanjian; kontrak: — jual beli; — kredit perjanjian atau kontrak perkreditan: beberapa pemilik rumah tidak mau menempati rumahnya krn belum mendapat kepastian dr pihak bank tt pembayaran ~ kredit; — nikah pelaksanaan nikah dng ijab dan kabul; ber·a·kad v mengikat perjanjian (kontrak)

Akad → Ahad, Akad juga adalah hari diantara Sabtu dan senin.

Sebagai mantan jomblo akut yang lumutan, momen melihat orang nikah itu sebuah momen yang envy sekali. Bagaimana tidak, tiga tahun cukup berkecimpung dalam berkeliling kampung untuk sekedar motret dan dokumentasi, hingga sudah muak juga ditanya kapan nikah hehe. Patokan di kampung kadang terlalu sederhana, kalo sudah kerja nikah. Tapi tidak se-sederhana itu, terutama persiapan mentalnya, ujar saya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ

“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah:

  1.  orang yang berjihad di jalan Allah,
  2.  orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya,
  3. budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.”

 (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Namun, dalam agama semuanya terpatahkan, karena memang semua sudah diatur masing-masing rejekinya. Sempat di beberapa perjalanan, saya termenung tentang siapa jodoh saya nanti, bagaimana ia memperlakukan orang tua, keluarga dan tentunya saya, mencoba membuka ruang untuk mengobrol dengan banyak orang tentang mekanisme pernikahan, kehidupan pasca nikah, kehidupan setelah mempunyai anak hingga bagaimana menjadi seorang kepala keluarga yang paripurna.

Jawabannya semua sederhana, Jodohmu cerminan jiwamu. Sehingga tak usahlah menjaga dengan sempurna pacarmu, toh nantinya ternyata belum berjodoh. Melewati hari-hari lama hingga saatnya tiba mengundang, ternyata bukan dengan dia yang lama menemani, atau bahkan berpacaran lama, bertahun-tahun ( mengalahkan kredit kendaraan atau rumah), namun akhirnya malah jadi trauma menikah. Lucunya malah, ada yang bertemu singkat, namun bersiap untuk berani menikah. NB: case tiap orang berbeda-beda sih hehe

Esensi akad sebenarnya adalah pertaruhan jiwa untuk mengemban amanah sebagai seorang pemimpin yang benar-benar dan sungguh-sungguh. Bukan wahana haha-hihi, tapi momen syahdu yang gugupnya melebihi interview kerja atau ujian nasional. Bagaimana tidak, seketika detak jantung berhenti, semua mata tertuju dan kata-kata sakral siap diungkapkan:

” Saya terima nikah dan kawinnya,xxxxxx binti xxxxxx dengan mas kawin tersebut di bayar tunai “

kata SAH adalah upeti dari ucapan lirih berpadu dan sistematis tersebut. Alhamdulillah akhirnya resmi dan tak sendiri lagi.

Mungkin berikut ini adalah tips-tips untuk mengurangi kegalauan ditinggal sahabat, gebetan, mantan atau cem-ceman nikah:

  1. Bila belum waktunya, bersabarlah, terus memperbaiki dirilah, terutama mendekati sang Pemilik Hati, Allah SWT ;
  2. Isi hari-hari dengan kegiatan positif, agar tak terus dirundung sedih ( semisal : komunitas positif) ;
  3. Perbanyak amalan-amalan dan memohon doa kepada orang tua, untuk terus dimudahkan semuanya ;
  4. Persiapkan mental dan ilmunya, karena untuk dapat Ijazah saja mesti sekolah, Ijabsah harus lebih mantap ;
  5. Ulangi terus menerus, sambil meyakini. Buang jauh-jauh semua skeptis, omongan orang hingga cemoohan. Ingat, semua akan berakad pada waktunya dan menikah pada tanggalnya masing-masing ( setidaknya bagi yang belum mengarah ke sana, pernah akad kredit lah ya hehe)

Spirit anak kecil yang pudar pada orang dewasa adalah jiwa pantang menyerah. Jangan pantang menyerah, Insya Allah semua sudah diciptakan berpasang-pasangan. Kalo belum ketemu juga, bisa jadi jodoh mu belum lahir, masih sekolah, sedang sibuk kuliah atau malah sedang sibuk untuk menghalalkanmu *eaaa

 

LEKAS HENTIKAN GUNDAHMU!!

JIKA BELUM SIAP BERSABARLAH

JIKA SUDAH SIAP SEGERAKANLAH

JIKA BELUM JUGA, PERSIAPKANLAH

JIKA BERGUNA, MONGGO DI SHARE

NB: mungkin sebagian isinya adalah pengalaman pribadi hehe. Jadi tidak ada tendensi kepada siapapun ya hehe. Semangat Mblo!!


11 thoughts on “Akad : Momen Sakral yang diharapkan semua orang 

Leave a comment