Pilihan Hidup itu WoW Sekali (Insya Allah pasti Indah)


Bento, Intim sekali hubungan Ayah dan Anak ( sumber: dokumentasi pribadi)

terus bergerak atau diam lalu mati ?

 

Kita Memang tak bisa memilih dilahirkan dari siapa, namun kita hanya bisa menjalani terus mensyukuri tiap fasenya, agar nantinya bisa mewujudkan apa yang kita mau. Iya, Sunatullahnya begitu, wajar jadinya jika memang masa depan itu misteri.

Jika memori ini kembali memuat semua kisah dan pengalaman masa lalu, kali ini mungkin saja momennya tepat untuk merecall kenangan indah masa-masa Sekolah Menengah Pertama. Kira-kira di rentang waktu 2001-2004. Untuk Detailnya mungkin bisa saja berbeda, karena dirasakan oleh orang yang berbeda pula.

16-13 tahun lalu, ketika masih unyu-unyu ingusan hehe, masa penantian dan peralihan ke masa pubertas adalah time framenya. Sebut saja dia Bento. Seorang anak yang sedang mencari jati dirinya untuk menantang kerasanya dunia, hingga sekolah pun dirasakannya sebagai momen kontestasi kejagoan dan kejantanan, seperti tawuran, rokok, mabal (bolos) hingga ada sebagian yang terjerembab narkoba. Bento ini lebih unik lagi, pernah ditampar hingga mesti ke THT, pernah membawa ular ke sekolah dan kena skorsing, ahli palak memalak kepada yang lemah, hingga jadi jakam, agar terkena label keren dan jagoan. Maklum kala itu, sepertinya masa-masa remaja yang berapi-api, sehingga jika disulut, hal konyol pasti dilakukan, jelas tanpa berpikir panjang.

Prestasi terkeren Bento adalah peringkat sepuluh besar di kelasnya. Sebuah prestasi akademik yang wow, hingga ia jua tak sadar bisa seperti itu. Maklum saja, karena sekolah saja suka bolos hehe. Hingga teman selating, kerap mencap Bento sebagai si biang onar yang jelas masa depannya suram.

Bagaimana tidak, ketika lulus sekolah menengah pertama, kemudian ia lulus ke sekolah teknik negeri. Berselang 2-3 bulan pindah sekolah dan akhirnya drop out. Sebuah cerita yang jika kita tarik alur, pasti berakhir jelek. Karena kadang otak kita sok tau, kemudian mengeneralisir kemudian mengambil kesimpulan yang melawan takdir.

Sontak keluarga pun sudah memaklumi ketika drop out jadi pilihan. Kemudian Bento memutuskan untuk bekerja. Disitu ia rasakan kerasnya hidup, dari pekerja kasar konstruksi, bengkel, gulung kabel dan lain sebagainya. Mengingatkan kepada bapaknya, yang ternyata harus “babak belur” mencukupi kehidupan, namun ia dulu tak sadar, dan menganggap mudah saja, karena ego dan ke sok tauan kita pula.

Setelah beberapa Lama bekerja, penyesalan pun ia rasakan. Akhirnya dengan uang yang ia punya, Bento memberanikan diri untuk berumah tangga. Usianya masih belasan kala itu, namun saking menggebu-gebunya, ia menghazamkan untuk nikah cepat. Akhirnya pujaan hati pertama pun terpaut usia lebih tua 5 tahun darinya. Biduk rumah tangganya rumit, karena pondasi yang belum kuat. Tentang status istri yang janda pun sempat jadi sorotan, tak lama bermain biduk, akhirnya memutuskan untuk cerai dan beranak satu, status barunya menjadi duda muda.

Waktu bergulir, kemudian ia memberanikan diri untuk memulai hidup baru. Pengalaman pun semakin luas, pulau Sumatera ia pijaki, Kalimantan ia kencingin, Sulawesi hingga Maluku ia anggap sebagai tempat MCK. Pundi-pundi rupiah semakin tebal dan resmi mempersunting istri yang lebih tua 7 tahun darinya. Sama seperti pengalaman pertama, pernikahannya pun kandas.

Garis hidup memaksa ia untuk kembali menginjak pulau Jawa, kemudian ia bekerja sebagai teknisi mesin. Dengan belajar otodidak ia seriusi dan memang hasil tak pernah menghianati proses panjangnya. Tak perlu waktu beberapa lama, ia membentuk usaha join bengkel mesin diesel. Perlahan maju, namun ia keluar untuk membuat usaha sendiri. Untuk mengawali langkah ini, ia akhirnya menikah dengan wanita ketiga yang usianya terpaut 10 tahun lebih tua dibandingkan usianya.

Baku hantam usaha dialami, ditipu habis-habisan perlahan membuat frustasi usaha yang telah dirintis. Peralihanannya adalah ke minuman keras dan terjerembab dalam lingkaran narkotika. Sabu-sabu dengan nilai jutaan hingga milyaran bukan jadi barang aneh lagi. Namun hati nuraninya sontak berlawanan. Karena uang haram yang selama ini dimiliki, perlahan membawa petaka, ia habis-habisan dan masuk dalam fase banyak hutang.

Istrinya yang ketiga adalah seorang yang sabar, kemudian terus mendoakan untuk kebaikan suaminya. Alhamdulillah, perlahan hutang dilunasi dan kemudian beralih ke hal-hal yang lebih baik. Minuman ia tinggalkan, narkoba tak diusik kembali, pelacuran ia sudahi dan kembali menata hidup yah lebih baik. Termasuk meninggalkan narkoba.

Perlahan, ia menyadari kesalahannya sejak dulu dan sekarang Alhamdulillah telah bangkit dan jadi bapak-bapak yang siaga. Anaknya ia pesantrenkan, dengan canda dan tawa dan gaya senganya, menambah gelak tawa saat ia menceritakan dengan sistematis.

Hidup memang indah, jika kita pandai bersyukur, ujarnya. Kata-katanya nancap sekali. Bak pesakitan yang perlahan pulih, tiap ujaran katanya seperti nina bobo, bagi kami, teman-teman konyolnya hehe.

Tak segan, ia menolak sebuah tawaran dari perusahaan multinasional yang rela menggaji dengan valuta Asing. Masya Allah. Karena lingkungan dan pertimbangan lainnya. Ia fokus pada bengkelnya.

Sungguh pertemuan yang mengetuk dan menggugah jiwa. Sesuai dengan Firman Allah SWT pada Al Quran ( 13;11) :

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11].

Perubahan yang diniatkan dan kisahnya syahdu plus kisah canda tawa untuk “menertawakan” hal negatif  yang perlahan menjadi positif. Saatnya menertawakan diri sendiri yang masih saja belum dekat dengan Rabb-Nya atau malah masih dalam kubangan hal negatif.

Sangat-sangat menginspirasi kawan!!

Doakan akan setiap kebaikan agar terus tercipta. Aamiin. Preman Pensiun kini jadi seorang Bapak yang menginspirasi. Perubahan itu dinamis kawan, bukan statis. Terima kasih telah ada di lingkungan orang konyol dan orang-orang baik.

NB: Bento bukan nama sebenarnya. Foto sengaja tidak lengkap sebagai penghargaan atas kekerenanya menginspirasi teman-temannya dengan cerita kerennya.

 

 


Leave a comment